Peran protein dalam pertumbuhan anak balita, terutama terkait dengan upaya pencegahan stunting dan peningkatan pertumbuhan linier:
- Pentingnya Protein dalam Pertumbuhan Anak Balita
Protein adalah nutrisi esensial yang memainkan peran krusial dalam berbagai proses biologis yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, khususnya pada balita. Protein merupakan komponen utama sel, jaringan, dan organ dalam tubuh, serta diperlukan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan menjaga fungsi tubuh optimal. - Hubungan Protein dengan faktor Pertumbuhan
– Insulin-like Growth Factor I (IGF-I)
Asupan protein memiliki pengaruh signifikan terhadap level plasma IGF-I, yaitu hormon yang mirip dengan insulin dan berperan sebagai mediator utama dalam proses pertumbuhan. IGF I merangsang pembentukan tulang baru dan memperkuat struktur tulang yang ada. Kadar IGF-I yang optimal diperlukan untuk pertumbuhan linier dan perkembangan tulang yang sehat (Sari dkk., 2016)
– Matriks Protein Tulang dan Faktor Pertumbuhan
Protein mendukung pembentukan protein matriks tulang yang merupakan kerangka dasar bagi penumpukan mineral seperti kalsium dan fosfor. Matriks ini juga memengaruhi faktor pertumbuhan lainnya yang merangsang proliferasi dan diferensiasi sel tulang. - Risiko Stunting Akibat Kurangnya Asupan Protein
– Hubungan asupan protein dengan stunting
Balita yang kekurangan protein memiliki risiko stunting yang jauh lebih tinggi. Menurut penelitian, risiko stunting meningkat hingga 5,160 kali pada anak-anak dengan asupan protein yang kurang dibandingkan anak yang mendapatkan cukup protein (Cahyati & Yuniastuti, 2019). Stunting terjadi akibat kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan linier.
– Perbedaan Asupan Protein pada Anak Stunting dan Normal
Beberapa studi menunjukkan bahwa anak yang mengalami stunting memiliki asupan protein yang lebih rendah daripada anak yang tumbuh normal. Kekurangan protein ini mengganggu proses pembentukan jaringan dan fungsi metabolik yang penting untuk pertumbuhan tubuh. - Protein dan Pertumbuhan Linear Balita
– Serum Transthyretin (TTR)
Serum TTR adalah indikator status gizi protein yang memengaruhi pertumbuhan balita. Asupan protein yang memadai berkorelasi dengan peningkatan TTR, yang mengindikasikan status gizi yang baik dan mendukung pertumbuhan yang optimal.
– Asam Amino dan IGF-1
Protein yang dicerna dipecah menjadi asam amino, yang menjadi bahan dasar untuk sintesis protein tubuh dan hormon pertumbuhan, termasuk IGF-1. Tingginya kadar IGF-1 di dalam tubuh berhubungan langsung dengan peningkatan pertumbuhan linier pada balita (Tessema dkk. 2018) - Nutrisi Lain yang Berhubungan dengan Protein dalam Pertumbuhan Tulang
– Kalsium dan Fosfor
Keduanya adalah mineral yang bekerja bersama protein dalam membangun struktur tulang yang kuat. Protein membantu penyerapan kalsium dan fosfor, serta mendukung metabolisme mineral tersebut di dalam tubuh. Kombinasi antara asupan protein yang cukup dan mineral yang memadai dapat memaksimalkan proses mineralisasi tulang.
– Zat Besi dan Seng
Selain protein, zat gizi mikro seperti zat besi dan seng juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan balita. Keduanya diperlukan dalam sintesis protein dan fungsi enzimatik yang mendukung proses pertumbuhan. - Jenis Protein yang Direkomendasikan untuk Pertumbuhan Balita
– Protein Hewani
Protein hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, dan produk susu, mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Protein hewani biasanya memiliki kualitas lebih tinggi karena menyediakan profil asam amino yang lengkap dan mudah diserap.
– Protein Nabati
Sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan kedelai juga bermanfaat, terutama bagi anak yang mengikuti pola makan vegetarian. Namun, protein nabati mungkin memerlukan kombinasi sumber untuk menyediakan spektrum asam amino yang lengkap. - Implikasi dan Rekomendasi untuk Pencegahan Stunting
– Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang Tepat
Pada usia 6 bulan ke atas, anak memerlukan asupan protein tambahan dari MP-ASI yang berkualitas tinggi. MP-ASI sebaiknya mengandung sumber protein yang bervariasi untuk memastikan kebutuhan gizi terpenuhi.
– Penyuluhan Nutrisi kepada Orang Tua
Penting untuk memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya asupan protein dalam makanan harian anak. Pemahaman yang baik mengenai kebutuhan protein dapat membantu pencegahan stunting dan gangguan pertumbuhan lainnya.
– Intervensi Gizi Terpadu
Selain peningkatan asupan protein, perlu ada intervensi gizi yang mencakup pemberiak suplemen mikronutrien, pemantauan pertumbuhan, dan peningkatan pola makan keluarga secara keseluruhan. - Kesimpulan
Protein merupakan nutrisi kunci dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, terutama dalam mencegah stunting dan memastikan pertumbuhan liner yang optimal. Asupan protein yang berkualitas tinggi, baik dari sumber hewani maupun nabati, perlu diperhatikan sejak dini untuk mendukung kesehatan dan perkembangan anak yang optimal. Upaya pencegahan stunting memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk edukasi gizi dan intervensi gizi yang tepat bagi keluarga.
Dengan memahami pentingnya protein dan cara kerjanya dalam tubuh, orang tua dan pengasuh dapat lebih cermat dalam menyediakan asupan gizi yang memadai bagi pertumbuhan optimal anak balita
Referensi
Cahyati, W. H. and Yuniastuti, A. (2019) ‘Disparity of Risk FactorsStunting on Toddlers in the Coast and the Mountain Areas of Sinjai, South Sulawesi’,Public Health Perspective Journal, 4(3), pp. 196–205.
Sari, E. M. et al. (2016) ‘Asupan protein, kalsium dan fosfor pada anakstunting dan tidak stunting usia 24 59 bulan’, Jurnal Gizi KlinikIndonesia, 12(4), p. 152. doi: 10.22146/ijcn.23111.
Tessema, M. et al. (2018) ‘Associations among high-quality proteinandenergy intake, serum transthyretin, serum amino acids andlinear growth of children in Ethiopia’, Nutrients, 10(11), pp. 1–17. doi: 10.3390/nu10111776.
#daficatering #protein #stunting